TATA UPACARA DALAM
GERAKAN PRAMUKA
TATA UPACARA
PRAMUKA SIAGA
Bentuk Lingkaran : Menunjukkan bahwa perhatian dan
perkembangan jiwanya masih terpusat kepada orang tua / pembina (belum
perpandangan jauh) dan kurang mengenal nilai kemasyarakatan.
Dwi Dharma (Keppres RI 34/99
tanggal 3 Mei 1999)
-
Siaga
berbakti kepada ayah ibundanya.
-
Siaga
berani dan tidak putus asa.
Lagu Kereta Api Kebersihan
Kereta api kita mulai jalan ke sana
Menuju ke stasiun kebersihan namanya
Awas tengah jalan pemeriksaan keras
Kita sudah sampai ke stasiun ….
Perlengkapan
a. Bendera MP ukuran 80 x 120 cm d. Teks
Dwi Dharma
b. Tiang bendera + 2 meter e. Teks Pancasila
c. 2 buah standar bendera
Upacara Pembukaan
1. Pemeriksaan kebersihan dan kerapian
anggota.
2. Pemilihan Barung terbaik untuk memimpin up.
3. Pemimpin Up. menyiapkan standar bendera dan
diletakkan di tengah-tengah lapangan up. beserta teks Pancasila dan Dwi Dharma.
4. Pin. up. memanggil anggota perindukan
dengan teriakan “Siaga ….!!
5. Siaga yang tersebar serentak menjawab siaap
…!! dan menunggu aba-aba Pin. Up.
6. Pin. Up. memberi isyarat lingkaran kecil /
besar dan anggota perindukan segera mengelilingi standar bendera.
7. Pin. Up. keluar dari tengah lingkaran
menjemput pembina.
a. Didahului dengan penghormatan Pin. Up.
laporan “Yanda perindukan telah siap untuk up. pembukaan”.
b. Pembina menjawab “Terima kasih, mari kita
buka bersama”
c. Pembina selanjutnya mengambil tempat
berhadapan dengan standar bendera dan menghadap pintu masuk, sedangkan pin. Up
berdiri berseberangan membelakangi pintu masuk. Para pembantu pembina Siaga
masuk lingkaran.
8. Pembina = “Putraku ambil sang Merah Putih
!”, Pin. Up. kemudian hormat dan keluar mengambil sang Merah Putih
9. Pada waktu bendera sampai dipintu
lingkaran, Pembina up. memberi hormat diikuti oleh anggota perindukan.
10. Sampai di tengah, bendera ditancapkan pada
standar bendera kemudian mundur satu langkah dan memberi hormat.
11. Pembina up menurunkan tangan diikuti oleh
anggota perindukan.
12. Pembina up. membaca Pancasila ditirukan
oleh anggota perindukan.
13. Pemimpin up. membaca Dwi Dharma diikuti
oleh semua anggota perindukan.
14. Pembina Up = “Sulung kembali ke barungmu !”
(Sulung kembali)
15. Pesan oleh Pembina Up.
16. Doa oleh Pembina
17. Pembina menuju tempat lain dan memanggil
perindukan, latihan dimulai.
Up. Penutupan
1. PU memanggil barung-barung
2. PU menjemput Pembina
3. PU dan Pembina masuk ke dalam lingkaran
(diikuti oleh PB)
4. PU menyimpan bendera Merah Putih (tidak
balik kanan)
5. PU kembali ke barungnya (serah terima)
6. Pesan dari pembina
7. Ucapan do’a oleh Pembina
8. Pembina membubarkan perindukan (titip salam
untuk ortu)
9. Perindukan saling hormat, balik kanan,
bubar dengan bersalaman.
TATA UPACARA PRAMUKA PENGGALANG
Bentuk : Angkare (U) sebab perhatian dan
perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.
Up. Pembukaan
1. Periksa kerapian dan persiapan anggota oleh
pinru
2. Pinru lapor kepada Pratama
3. Pratama memanggil semua anggota dalam
bentuk angkare (pasukan disiapkan oleh pratama) selanjutnya Pratama menjemput
pembina.
4. Pembina dan PB datang dan mengambil tempat
di belakang tiang bendera, dalam bentuk bersaf.
5. Kakak pembina maju selangkah, pratama
memimpin Penghormatan. Selanjutnya kembali ke regunya (serah terima)
6. Pembina = “Pengibaran Bendera !” (petugas)
pembina memimpin penghormatan.
7. Pembacaan Pancasila oleh Pembina up.
(ditirukan)
8. Pembina = “Pembacaan Dasa Dharma !” (oleh
petugas)
9. Pembina maju ke depan tiang bendera (dari
sebelah kanan), bersikap istirahat
(diikuti oleh anggota pasukan) à
amanat
10. Do’a oleh pembina
11. Pratama maju satu langkah memimpin
penghormatan.
12. Pasukan dibubarkan diteruskan dengan
latihan
Up. Penutupan
Sama dengan up. pembukaan hanya saja melaksanakan
penurunan bendera dan tidak ada pembacaan Pancasila dan Dasa Dharma
TATA UP. PRAMUKA PENEGAK
Bentuk : Bersaf sebab perhatian dan perkembangan
jiwanya sudah terbuka luas.
Up. Pembukaan
1. Kerapian setiap anggota ambalan oleh
pemimpin sangga.
2. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan
upacara.
3. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam
bentuk barisan bersaf.
4. Laporan pemimpin Sangga kepada Pradana.
5. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan
tempat, wakil pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
6. Para pinsa sesudah laporan mengambil tempat
di sebelah kanan barisan.
7. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya
ke sebelah kanan para pinsa dengan sebelumnya mendapat penghormatan dari
pasukan.
8. Pradana mengambil tempat di depan barisan.
9. Pengibaran Sang Merah Putih, Pradana
memimpin penghormatannya.
10. Pembina Penegak membaca Pancasila diikuti
oleh anggota Ambalan.
11. Pembacaan Dasa Dharma atau sandi Ambalan
oleh petugas.
12. Pengumuman dari Pradana / Pembina.
13. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.
14. Laporan dari
Pradana kepada Pembina Penegak.
15. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan
dengan acara latihan.
Up. Penutupan
Sama dengan up. pembukaan hanya saja
melaksanakan penurunan bendera dan tidak ada pembacaan Pancasila dan Dasa
Dharma
Formasi Upacara dalam Ambalan Penegak
O
ky ooo ^^^j ^^^j ^^^j ]]] ggg aa_
Keterangan :
= Pemimpin Upacara j = Wk. Pemimpin Sangga
_ = Pembina Penegak ^ = Anggota Sangga
a = Pembina Lainnya o = Petugas Bendera
g = Pemimpin sangga y = Pembawa Naskah Sandi Ambalan
] = Kerani, Juru uang, juru adat k = Pembawa Dasa Dharma
Up. Dalam Pasukan Penggalang Upacara dalam Perindukan Siaga
PB
====
O
JJJ
|
||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar